Syakhsiah di Dahulukan Pencapaian di Utamakan

Syakhsiah di Dahulukan Pencapaian di Utamakan

Khamis, 6 Oktober 2011

Anak Nakal


2.Pengaruh Teman yang Buruk

Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:
مَثَلُ الجَلِيْسِ الصَّالِحِ وَالسُّوْءِ كَحَامِلِ المِسْكِ وَنَافِخِ الكِيْرِ، فَحَامِلِ المِسْكِ إِمَّا أَنْ يَحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيْحاً طَيِّبَة، وَنَافِخِ الكِيْرِ إِمَّا أَنْ يَحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيْحاً خَبِيْثَة
"Perumpamaan teman duduk (bergaul) yang baik dan teman duduk (bergaul) yang buruk (adalah) seperti pembawa (penjual) minyak wangi dan peniup al-kir (tempat menempa besi), maka penjual minyak wangi bisa jadi dia memberimu minyak wangi, atau kamu membeli (minyak wangi) darinya, atau (minimal) kamu akan mencium aroma yang harum darinya. Sedangkan peniup al-kir (tempat menempa besi) bisa jadi (apinya) akan membakar pakaianmu atau (minimal) kamu akan mencium aroma yang tidak sedap darinya"

Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan duduk dan bergaul dengan orang-orang yang baik akhlak dan tingkah lakunya, karena pengaruh baik yang ditimbulkan dengan selalu menyertai mereka, sekaligus menunjukkan larangan bergaul dengan orang-orang yang buruk akhlaknya dan pelaku maksiat karena pengaruh buruk yang ditimbulkan dengan selalu menyertai mereka.







3. Sumber Bacaan dan Tontonan

Umumnya, jiwa anak-anak masih polos, sehingga sangat mudah terpengaruh dan mengikuti apapun yang dilihat dan didengarnya dari sumber bacaan atau tontonan yang ia saksikan. Apalagi memang kebiasan meniru dan mengikuti orang lain merupakan salah satu watak bawaan manusia sejak lahir.

Oleh karena itulah, metode pendidikan dengan menampilkan contoh, figur untuk diteladani adalah termasuk salah satu metode pendidikan yang sangat efektif dan bermanfaat.

Ketika menafsirkan firman Allah سبحانه و تعالي:
وَكُـلاًّ نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنبَاء الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ وَجَاءكَ فِي هَـذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan semua kisah para rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman” (QS. Hud/11:120)

Syaikh 'Abdurrahman as-Sa'di رحمه الله mengatakan: "Yaitu, supaya hatimu tenang dan teguh (dalam keimanan), dan (supaya kamu) bersabar seperti kesabaran para Rasul, karena jiwa manusia (cenderung) senang meniru dan mengikuti (orang lain), dan (ini menjadikannya lebih) bersemangat dalam beramal shaleh, serta berlomba dalam mengerjakan kebaikan...".


*Nukilah dari buku Anak Nakal bagaimana hendak mengatasinya
karangan:Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA

Tiada ulasan:

Catat Ulasan