بسم الله الرحمن الرحيم الحمدلله و الشكرلله و فضل لله على نعمه
Syakhsiah di Dahulukan Pencapaian di Utamakan
Jumaat, 8 Februari 2013
Membesarkan Ilmu dan Ahlinya.....
1.Mengagungkan Ilmu
Ketahuilah bahawa penuntut ilmu itu tidak akan mendapat ilmu dan manfaat ilmu kecuali dia mesti membesarkan ilmu dan ahlinya dan membesarkan guru dan memuliakan nya..maka tidaklah akan mencapai ilmu yang hendak di capai melainkan dengan memuliakan guru dan tidak akan dapat manfaat sesiapa yang tidak memuliakan gurunya.
2.Menghormati Guru
Setengah dari membesarkan ilmu itu ialah mengagungkan gurunya.
Berkata Saidina 'Ali Karamallahu wajhah;mksudnye aku telah menjadi khadam kepada mereka yang mengajara aku walaupun 1 huruf,jika dia mahu menjual atau hendak memerdeka atau dia hendak menjadikan aku hamba semua baginya.
Sabda Nabi Shallallahua 'alaihi wasallam:Ertinya :sesiapa yang mengajar ia seorang hamba 1 ayat dari Al-Quran Allah Ta'ala,maka dia telah menjadi penghulunya.
Bersya'ir Amirul Mu'minin 'Ali Karamallahu wajhah ,katanya;
"yakin aku akan yang terlebih kuat hak kuat itu hak Tuan Gurunya,
Dan terlebih wajib atas tiap2 muslim memeliharanya,
Sesungguhnya wajib bahawa di hadiah kepadanya akan pemberianya,
bagi mengajarkan huruf yang satu itu akan seribu dirhamnya.
Maksudnya:Aku yakin dan aku tahu bahawasanya hak yang wajib bagi Tuan Guru itu lebih dari hak2 bagi yang lain,dan lebih wajib memelihara ke atas tiap2 orang islam.Demi Allah tetap dan wajiblah hadiah kepadanya seribu dirham bagi tiap 1 huruf yang di ajar dan ilmunya.
Kata syeikh Sadiduddin As-Syairaizy;sesiapa yang mahu anak nya menjadi alim buatlah perkara berikut:
a)meraikan alim ulamak feqah
b)memuliakan mereka
c)membesarkan mereka
d)memberi sedikit harta kepada mereka
sekiranya anaknya tidak 'alim maka cucu nya akan 'alim.
Antara cara memuliakan menghormati guru ialah:
1)tidak berjalan di hadapanya
2)tidak duduk di tempat duduk nya
3)tidak bercakap melainkan dengan izinnya
4)tidak banyak bercakap ketika ia bercakap
5)tidak jemu padanya
6)memelihara waktu dan tepat pada waktu
7)tidak ketuk2 pintu rumah tuan guru sehingga dia keluar sendiri untuk mengajar,.
Rabu, 6 Februari 2013
BEBERAPA CONTOH CARA MENDIDIK ANAK YANG NAKAL
Syariat Islam yang agung mengajarkan kepada
umatnya beberapa cara pendidikan bagi anak yang boleh dijalani untuk meluruskan kerosakan akhlaknya.
- Teguran dan nasihat yang baik
Ini termasuk metode pendidikan yang sangat
baik dan bermanfaat untuk meluruskan kesalahan anak. Metode ini sering
dipraktikkan langsung Nabi Muhammad صلي الله عليه
وسلم , misalnya ketika melihat seorang anak kecil
menghulurkan perlbagai tangannye ke makanan saat makan, maka beliau
صلي الله عليه وسلم bersabda:
يَا غُلاَم سَمِّ اللهِ وَكُلْ بِيَمِيْنِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيْكَ
'Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah
(sebelum makan), dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah (makanan)
yang ada di hadapanmu"
Dan dalam hadits yang terkenal, Nabi Muhammad
صلي الله عليه وسلم bersabda
kepada anak bapa sudaranya beliau, 'Abdullah bin'Abbas رضي الله
عنهما:
يَا غُلاَمُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: اْحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ
"Wahai anak kecil, sesungguhnya aku ingin
mengajarkan beberapa kalimat (nasihat) kepadamu: jagalah
(batasan-batasan/syariat) Allah maka Dia akan menjagamu, jagalah
(batasan-batasan/syariat) Allah maka kamu akan mendapati-Nya di
hadapanmu".
- Menggantungkan tongkat atau alat pemukul lainnya di dinding rumah
Manfaat pembinaan dengan cara ini agar
anak-anak takut melakukan hal-hal yang tercela. Nabi Muhammad صلي الله عليه وسلم menganjurkan ini dalam
sabda beliau صلي الله عليه وسلم: "Gantungkanlah alat pemukul di
tempat yang terlihat oleh penghuni rumah, karena itu merupakan pendidikan bagi
mereka".
Hadits ini tidak boleh dipahami bahwa orang
tua harus sering memukul anggota keluarganya (dalam mendidik mereka), akan
tetapi maksudnya adalah sekadar membuat anggota keluarga takut terhadap ancaman
tersebut, sehingga mereka meninggalkan perbuatan buruk dan tercela.
Imam Ibnul Anbari رحمه الله berkata: "Rasulullah
صلي الله عليه وسلم tidak
memaksudkan dengan menggantungkanlah alat pemukul untuk memukul, karana
beliau صلي الله عليه وسلم
tidak memerintahkan hal itu kepada seorang pun, tetapi yang beliau maksud adalah
agar hal itu menjadi pendidikan bagi mereka" .
Dan masih banyak cara pendidikan bagi anak
yang dicontohkan dalam hadits-hadits Rasulullah صلي
الله عليه وسلم,
Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
رحمه الله menyebutkan
beberapa di antaranya, seperti: menampakkan muka masam untuk menunjukkan
ketidaksukaan, mencela, hukuman ringan yang tidak melanggar syariat, dan
lain-lain
CARA-CARA MENGHUKUM ANAK YANG TIDAK DIBENARKAN DALAM ISLAM
Di antara cara tersebut adalah:
- Memukul wajah
Ini dilarang oleh Rasulullah صلي الله عليه وسلم dalam sabda beliau:
إِذَا ضَرَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَّقِ الْوَجْهَ
"Jika salah seorang dari kalian memukul,
hendaknya dia menjauhi (memukul) wajah".
- Memukul yang terlalu keras sehingga berbekas
Ini juga dilarang oleh Rasulullah
صلي الله عليه وسلم dalam
hadits yang shahih.
- Memukul dalam keadaan sangat marah
Ini juga dilarang karana dikhuatiri terlepas
kontrol sehingga berpotensi menghasilkan pukulan secara berlebihan.
Dari Abu Mas'ud al-Badri رضي الله
عنه dia berkata: "(Suatu hari) aku memukul budakku
dengan cemeti, maka aku mendengar suara (teguran) dari belakangku "Ketahuilah
wahai Abu Mas'ud!". Tapi aku tidak mengenali suara tersebut karena kemarahan
(yang sangat). Ketika pemilik suara itu mendekat kepadaku, ternyata orang
tersebut adalah Rasulullah صلي الله عليه
وسلم dan beliau yang berkata: "Ketahuilah wahai Abu
Mas'ud, ketahuilah wahai Abu Mas'ud!". Maka akupun melempar cemeti dari
tanganku, kemudian beliau bersabda: "Ketahuilah wahai Abu Mas'ud! Sesungguhnya
Allah lebih mampu untuk (menyiksa) kamu daripada kamu terhadap budak ini". Maka
aku pun berkata: "Aku tidak akan memukul budak selamanya setelah (hari) ini"
?
- Bersikap terlalu keras dan kasar
Sikap ini jelas bertentangan denpn sifat
lemah lembut yang merupakan sebab datangnya kebaikan, sebagaimana sabda
Rasulullah صلي الله عليه وسلم:
مَنْ يُحْرَمْ الرِّفْقَ يُحْرَمْ الْخَيْرَ
"Barangsiapa yang terhalangi dari (sifat)
lemah lembut, maka (sungguh) dia akan terhalangi dari (mendapat)
kebaikan".
- Emosi yang Berlebihan
Ini juga dilarang karena bertentangan dengan
petunjuk Rasulullah صلي الله عليه وسلم:
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
"Bukanlah orang yang kuat itu (diukur) dengan
(kekuatan) bergulat (berkelahi), akan tetapi orang yang kuat adalah yang mampu
menahan dirinya ketika marah"
Demikianlah bimbingan yang mulia dalam syariat Islam tentang
cara mengatasi penyimpangan akhlak pada anak, dan tentu saja taufik untuk
mencapai keberhasilan dalam amalan mulia ini ada di tangan Allah سبحانه و تعالي. Oleh karena itu, banyak
berdoa dan memohon kepada-Nya merupakan faktor penentu yang paling utama dalam
hal ini
Langgan:
Catatan (Atom)