Syakhsiah di Dahulukan Pencapaian di Utamakan

Syakhsiah di Dahulukan Pencapaian di Utamakan

Rabu, 6 Februari 2013

CARA-CARA MENGHUKUM ANAK YANG TIDAK DIBENARKAN DALAM ISLAM




Di antara cara tersebut adalah:
  1. Memukul wajah
Ini dilarang oleh Rasulullah صلي الله عليه وسلم dalam sabda beliau:
إِذَا ضَرَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَّقِ الْوَجْهَ
"Jika salah seorang dari kalian memukul, hendaknya dia menjauhi (memukul) wajah".
  1. Memukul yang terlalu keras sehingga berbekas
Ini juga dilarang oleh Rasulullah صلي الله عليه وسلم dalam hadits yang shahih.
  1. Memukul dalam keadaan sangat marah
Ini juga dilarang karana dikhuatiri  terlepas kontrol sehingga berpotensi menghasilkan pukulan secara berlebihan.
Dari Abu Mas'ud al-Badri رضي الله عنه dia berkata: "(Suatu hari) aku memukul budakku dengan cemeti, maka aku mendengar suara (teguran) dari belakangku "Ketahuilah wahai Abu Mas'ud!". Tapi aku tidak mengenali suara tersebut karena kemarahan (yang sangat). Ketika pemilik suara itu mendekat kepadaku, ternyata orang tersebut adalah Rasulullah صلي الله عليه وسلم dan beliau yang berkata: "Ketahuilah wahai Abu Mas'ud, ketahuilah wahai Abu Mas'ud!". Maka akupun melempar cemeti dari tanganku, kemudian beliau bersabda: "Ketahuilah wahai Abu Mas'ud! Sesungguhnya Allah lebih mampu untuk (menyiksa) kamu daripada kamu terhadap budak ini". Maka aku pun berkata: "Aku tidak akan memukul budak selamanya setelah (hari) ini" ?
  1. Bersikap terlalu keras dan kasar
Sikap ini jelas bertentangan denpn sifat lemah lembut yang merupakan sebab datangnya kebaikan, sebagaimana sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم:
مَنْ يُحْرَمْ الرِّفْقَ يُحْرَمْ الْخَيْرَ
"Barangsiapa yang terhalangi dari (sifat) lemah lembut, maka (sungguh) dia akan terhalangi dari (mendapat) kebaikan".
  1. Emosi yang Berlebihan
Ini juga dilarang karena bertentangan dengan petunjuk Rasulullah صلي الله عليه وسلم:
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
"Bukanlah orang yang kuat itu (diukur) dengan (kekuatan) bergulat (berkelahi), akan tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah" 

               Demikianlah bimbingan yang mulia dalam syariat Islam tentang cara mengatasi penyimpangan akhlak pada anak, dan tentu saja taufik untuk mencapai keberhasilan dalam amalan mulia ini ada di tangan Allah سبحانه و تعالي. Oleh karena itu, banyak berdoa dan memohon kepada-Nya merupakan faktor penentu yang paling utama dalam hal ini

2 ulasan:

  1. Assalamuailaikum , terima kasih atas tips2 di atas .
    Sgt2 berguna , minta izin share utk ibu bapa yg lain : )

    BalasPadam