Di antara cara tersebut adalah:
- Memukul wajah
Ini dilarang oleh Rasulullah صلي الله عليه وسلم dalam sabda beliau:
إِذَا ضَرَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَّقِ الْوَجْهَ
"Jika salah seorang dari kalian memukul,
hendaknya dia menjauhi (memukul) wajah".
- Memukul yang terlalu keras sehingga berbekas
Ini juga dilarang oleh Rasulullah
صلي الله عليه وسلم dalam
hadits yang shahih.
- Memukul dalam keadaan sangat marah
Ini juga dilarang karana dikhuatiri terlepas
kontrol sehingga berpotensi menghasilkan pukulan secara berlebihan.
Dari Abu Mas'ud al-Badri رضي الله
عنه dia berkata: "(Suatu hari) aku memukul budakku
dengan cemeti, maka aku mendengar suara (teguran) dari belakangku "Ketahuilah
wahai Abu Mas'ud!". Tapi aku tidak mengenali suara tersebut karena kemarahan
(yang sangat). Ketika pemilik suara itu mendekat kepadaku, ternyata orang
tersebut adalah Rasulullah صلي الله عليه
وسلم dan beliau yang berkata: "Ketahuilah wahai Abu
Mas'ud, ketahuilah wahai Abu Mas'ud!". Maka akupun melempar cemeti dari
tanganku, kemudian beliau bersabda: "Ketahuilah wahai Abu Mas'ud! Sesungguhnya
Allah lebih mampu untuk (menyiksa) kamu daripada kamu terhadap budak ini". Maka
aku pun berkata: "Aku tidak akan memukul budak selamanya setelah (hari) ini"
?
- Bersikap terlalu keras dan kasar
Sikap ini jelas bertentangan denpn sifat
lemah lembut yang merupakan sebab datangnya kebaikan, sebagaimana sabda
Rasulullah صلي الله عليه وسلم:
مَنْ يُحْرَمْ الرِّفْقَ يُحْرَمْ الْخَيْرَ
"Barangsiapa yang terhalangi dari (sifat)
lemah lembut, maka (sungguh) dia akan terhalangi dari (mendapat)
kebaikan".
- Emosi yang Berlebihan
Ini juga dilarang karena bertentangan dengan
petunjuk Rasulullah صلي الله عليه وسلم:
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
"Bukanlah orang yang kuat itu (diukur) dengan
(kekuatan) bergulat (berkelahi), akan tetapi orang yang kuat adalah yang mampu
menahan dirinya ketika marah"
Demikianlah bimbingan yang mulia dalam syariat Islam tentang
cara mengatasi penyimpangan akhlak pada anak, dan tentu saja taufik untuk
mencapai keberhasilan dalam amalan mulia ini ada di tangan Allah سبحانه و تعالي. Oleh karena itu, banyak
berdoa dan memohon kepada-Nya merupakan faktor penentu yang paling utama dalam
hal ini
ajib dan memang betul
BalasPadamAssalamuailaikum , terima kasih atas tips2 di atas .
BalasPadamSgt2 berguna , minta izin share utk ibu bapa yg lain : )